Sesungguhnya pembahasan ini tergolong sudah basi, namun gue pikir topik ini masih sangatlah menarik, dimana banyak orang yang masih memiliki sebuah PC lawas dan ingin melakukan upgrade, dengan pembahasan sederhana ini mungkin loe bisa menentukan apa yang terbaik buat diri loe. Well, langsung saja kita bahas !!!
Prosesor jaman dahulu adalah sebuah otak yang bekerja "sendirian" menangani semua masalah dan tugas yang ada pada PC, memang pada saat masih era prosesor single core, sudah pasti ia sangatlah cepat, karena program-program yang ada pada waktu itu tidak memerlukan dukungan terhadap prosesor multicore. Masih segar di ingatan kita dimana prosesor Pentium® 4 masih menjadi prosesor High-end, sekarang ia sudah menjadi prosesor standar minimal masa kini. Walaupun masih mampu menjalankan program-program sekarang dengan sangat responsif, namun tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan prosesor multicore–bahkan Pentium DualCore saja memiliki kinerja yang lebih baik daripada Pentium® 4 HT 3.0GHz dengan frekuensi yang lebih rendah.
Yup! Era prosesor multicore sebenarnya sudah dimulai semenjak kehadrian Windows NT, namun pada saat itu bukannya multicore, namun multi processors. Prosesor multicore yang sebenarnya baru dimulai pada tahun 2005, itu diawali dengan peluncuran prosesor Pentium® D. Prosesor ini sudah memiliki dua inti yang terpisah, namun kinerja yang dihasilkan oleh prosesor ini tidak terpaut jauh dari Pentium® 4 HT. mungkin itu disebabkan karena Pentium® D masih menggunakan platform NetBurst yang juga digunakan Pentium® 4. Setelah kehadiran Pentium® D yang kurang sukses, datanglah Core 2 Duo! Prosesor ini menggebrak pasar PC tahun 2006, dimana kinerja yang mampu dihasilkan oleh prosesor ini sangatlah mengagumkan! Sebagai pembandingnya adalah Pentium® 4 HT 3.0GHz melawan Core 2 Duo 1.86GHz, dan hasil yang diraih adalah kinerja Core 2 Duo mampu melampaui Pentium® 4 yang jika dilihat dari frekuensinya jauh lebih tinggi. Sungguh peningkatan yang membanggakan rupanya.
Nah gue akan memberikan teori sederhana perbandingan antara Single Core dan Multi Core. . . prosesor Pentium® 4 adalah "jagoan" dari prosesor single core, jika dilihat dari frekuensinya terlihat bahwa Pentium® 4 ini bak seorang pria besar yang kuat namun "bodoh". Sedangkan Core 2 Duo ini bak dua orang yang tidak seberapa besar namun cerdas. Hehehehe. . . . perumpamaannya asik ya?? Well, dari sini saja sudah terlihat bagaimana perbandingannya.
Pentium® 4 memiliki keukuatan yang sangat besar untuk mengerjakan suatu tugas. Perumpamaannya, seorang Pria besar yang berusaha memindahkan sebongkah batu kubus yang sangat berat ke atas gunung, karena ia "bodoh" ia langsung saja memilih jalan yang lurus dan menanjak untuk memindahkan batu tersebut. Tentu saja hal tersebut sangatlah berat, dimana ia harus melawan gaya gravitasi yang begitu besar, maka dari itu Pria besar tersebut bisa sangat kelelahan (baca: overheating) karena mengeluarkan tenaga yang sangat besar untuk melakukan tindakan "bodoh". Belum lagi jika ditengah-tengah perjalanan pria itu membutuhkan istirahat karena terlalu lelah (baca: freeze), buruknya lagi dengan keadaannya yang sangat tersiksa tersebut kemungkinan bahwa ia akan terjatuh cukup besar (baca: hang) sehingga ia harus mengulangnya lagi dari awal (baca: restart). Dari sini saja loe bisa mengetahui bahwa tindakan yang dilakukan Pria besar tersebut (baca: Pentium® 4) sangatlah tidak efisien.
Nah, sekarang kita lihat bagaimana cara si kembar (baca: Core 2 Duo) ini memindahkan batu besar ini keatas gunung. Core 2 Duo tidaklah memiliki frekuensi yang sangatlah tinggi, namun ia memiliki "kecerdasan" untuk melakukan tugasnya secara efisien tanpa butuh banyak tenaga (baca: frekuensi).
Si kembar memang tidak kuat untuk mendorong batu besar tersebut, namun mereka memiliki ide untuk mempermudah pekerjaan mereka. Mereka memilih jalan yang memutari gunung daripada menanjak langsung ke puncak, mereka benar-benar telah belajar fisika dari gurunya. Tidak lupa si kembar memberikan roda dan tali ke batu besar tersebut, sehingga membuat gaya gesek yang ditimbulkan tidaklah terlalu besar. Langkah yang diambil si kembar ini sangatlah cerdas, dimana mereka tidak harus melawan gaya gravitasi yang begitu berat, sehingga mereka tidak perlu sangat kelelahan (baca: overheating) untuk memindahkan batu tersebut, karena tidak buang-buang tenaga mereka bisa terus jalan memutari gunung tanpa perlu beristirahat (baca: freeze). Kemungkinan si kembar jatuh (baca: hang) 'pun terbilang kecil, dimana ia tidak berhadapan dengan gaya gravitasi yang sangat tinggi. So, disini dapat dilihat bahwa tindakan si kembar (baca: Core 2 Duo) ini sangat efisien.
Dapat disimpulkan dengan frekuensi yang lebih rendah dari Pentium® 4, Core 2 Duo mampu menandingi (setidaknya mengimbangi) kinerja yang dihasilkan Pentium® 4. Ini tentunya berimbas kepada pemakaian energi yang lebih rendah, sehingga loe bisa menghemat listrik untuk kinerja yang sama atau lebih tinggi. Perumpamaan ini masih sangatlah dasar, dimana Core 2 Duo yang dipakai adalah versi rendah, lain lagi ceritanya jika menggunakan Core 2 Duo Extreme, mungkin yang ada adalah "Dua Pria Besar Kembar yang Cerdas". Hohohoho. . . .
0 comments:
Post a Comment