Friday, April 30, 2010
Intel HyperThreading
Lagi-lagi gue membahas topik yang sekiranya sudah nggak hangat lagi, tapi jangan salah dulu, topik mengenai HyperThreading selalu menjadi bahasan yang menarik. Mengapa? Karena hingga kini masih banyak orang yang masih belum memahami benar apa itu HT dan manfaatnya. Terlebih kini pada jajaran prosesor terbaru Intel, mereka telah memasukkan lagi teknologi ini setelah lama absen. Nggak pake basa-basi lagi gue akan langsung pada pembahasan! Teknologi HyperThreading diperkenalkan oleh Intel terlebih dahulu pada jajaran prosesor Itanium mereka. Pada awal pengembangannya HyperThreading hanya diperuntukkan bagi server-server perusahhan. Namun seiring dengan makin canggihnya software-software, pengguna komputer rumahan menuntut prosesor dengan kinerja yang lebih gegas. Intel pun akhirnya "mewariskan" teknologi HyperThreading kepada jajaran prosesor desktop mereka. Adalah Pentium 4 yang sangat beruntung menerima teknologi ini. Dengan HyperThreading, komputer akan mendeteksi prosesor menjadi dual core. Ini tentu saja merubah cara kerja sistem operasi yang bersangkutan, sehingga sistem operasi akan bekerja mengoptimalkan penggunaan dual-core. HyperThreading pada dasarnya adalah menduplikasi sebuah core pada suatu prosesor, sehingga akan tampak menjadi dua. Dengan begini proses dapat dikerjakan secara simultan dan tentu saja ini berimbas kepada meningkatnya performa. Pentium 4 HT 3.0GHz mampu memiliki kinerja yang lebih cepat daripada Pentium 4 3.6GHz dengan HT-off. Ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi HyperThreading, prosesor mampu lebih cepat hingga 30%. Sungguh peningkatan yang luar biasa! Setelah Pentium 4 mencapai titik maksimalnya 3.8GHz, Intel memutuskan untuk mengganti ke era prosesor yang benar-benar dual-core. Walaupun sebenarnya dengan Pentium 4 3.8GHz + HyperThreading sudah sangat cepat, namun sepertinya Intel ingin membawa teknologi HyperThreading ini ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awalnya, Intel membuat penerus Pentium 4 itu untuk menghadirkan prosesor dual-core asli tanpa HyperThreading. Namun Intel benar-benar melihat bahwa teknologi ini mampu meningkatkan performa dengan sangat signifikan. Akhirnya Intel kembali menambahkan teknologi HyperThreading pada jajaran Pentium D Extreme Edition. Hal ini tentu saja membuat para pengguna PC sangat penasaran dengan performanya. Pentium D dengan HyperThreading aktif mampu membuat sistem operasi mengira bahwa komputer anda memiliki 4 buah prosesor. Jadi tentu saja ini membuat Pentium D menjadi sebuah prosesor Quad core. Seperti biasanya, kinerja yang dihasilkan sungguh luar biasa! Peningkatan hingga 30% per core mampu dihasilkan, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan performa sekitar 60%. Itupun masih ditambah dengan potensi overclock hingga 4GHz. Pentium D adalah salah satu top-performer dalam dunia prosesor, terlebih dengan HyperThreading membuatnya tampak superior. Namun pada akhirnya, Intel memutuskan untuk tidak lagi menggunakan teknologi HyperThreading pada jajaran prosesor Core 2 mereka. Entah mengapa Intel menanggalkan teknologi yang terbukti hebat ini. Mungkin Intel ingin memperkenalkan kembali kekuatan dari true dual-core maupun quad-core. Mereka ingin menunjukkan kepada konsumer bahwa mereka dapat menyediakan prosesor yang benar-benar bertenaga tanpa harus "menipu" sistem operasi. Begitulah akhirnya. Namun HyperThreading kembali masuk ke jajaran prosesor Intel Core i terbaru. Intel Core i3, Core i5, dan Core i7 kembali mengadopsi teknologi ini. Selain itu ada Intel Atom yang memanfaatkan teknologi ini. Prinsipnya tetap sama dengan sebelumya, dan sepeti biasanya HyperThreading mampu menghasilkan peningkatan performa yang signifikan. Lihat saja, pada jajaran prosesor Core i7 adalah implementasi yang paling ekstrim dimana sebenarnya Core i7 sudah memiliki core asli sebanyak 4, sehingga sistem operasi mendeteksi komputer memiliki 8 core prosesor!! Bisa dibayangan kemampuan multitaskingnya bukan? Itu masih belum apa-apa, masih ada Intel Core i7 980X yang memiliki 6 core asli, dengan HyperThreading membuatnya seolah-olah menjadi 12 cores prosesor!! Wow, hebat sekali bukan? Bahkan menurut kabar yang tidak jelas adanya, menyebutkan bahwa Intel akan melakukan revisi pada teknologi HyperThreading yang sudah ada dan dinamakan dengan HyperThreading 2. HT2 disebutkan akan membuat satu core logical pada prosesor menjadi 4 core virtual. Sehingga jika diimplementasikan pada prosesor 6 inti akan menjadikan prosesor tersebut memiliki 24 cores!! Dapat dibayangkan betapa besar performa yang dapat dihasilkan. Namun cepat atau lambat gue yakin kita akan merasakan sebuah prosesor yang benar-benar memiliki 12 logical core tanpa HyperThreading, atau mungkin Intel telah memikirkan cara lain meningkatkan performa selain menambah jumlah core pada prosesor. Itu masih belum ada jawabannya saat ini, namun gue yakin waktu yang akan menjawabnya.
Labels:
Techno review
0 comments:
Post a Comment